Tadinya, untuk uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong Tangerang, Esemka bakal 'digendong' dengan truk atau towing.
Tetapi agar tidak dikira mobil mainan, Wakil Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo memutuskan untuk mengendarai sendiri Esemka ke Jakarta meski belum mengantongi sertifikat laik jalan.
Rudy menegaskan keputusan membawa Esemka jalan darat adalah untuk membuktikan bahwa mobil tersebut tangguh untuk melakukan perjalanan jauh.
"Kalau ke Jakarta dibawa dengan trailer, nanti malah dikira odong-odong. Dikira mobil mainan. Malah yang tidak percaya semakin menjadi mencibirnya," ujar Rudy saat akan berangkat dari Solo menuju Jakarta dan Tangerang, Jumat (24/2/2012).
Rudy ditemani anggota DPR yang juga kolektor mobil antik Roy Suryo. Sementara itu Brand Ambassador Esemka, Walikota Surakarta Joko Widodo membatalkan niatnya untuk mendampingi mobil Esemka melakukan uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong Tangerang.
"Saya tidak ikut berangkat. Jaga tugas jaga Solo. Cuaca sering ekstrem seperti ini, kalau nanti tiba-tiba banjir, lalu siapa yang harus menangani kalau saya dan Pak Rudy meninggalkan kota bersama-sama," ujar Jokowi.
Ayo dukung mobil esemka milik Indonesia menjadi mobil prioritas bangsa dan menjadi identitas bangsa. Malaysia saja sudah mengukuhkan proton menjadi mobil nasional, Indonesia juga harus lakukan itu. Kalahkan pasaran mobil-mobil seperti toyota,daihatsu,honda dan lain lain sekalipun lamborgini. Indonesia berpotensi menciptakan sebuah karya anak bangsa dan fenomenal. Tetapi semua kalangan seharusnya mendukung agar mobil ini menjadi mobil standard nasional. "AKU BANGGA ESEMKA MENJADI MOBILKU" itu adalah semboyan yang cocok untuk menjadikan esemka menjadi mobil favorite. Selain irit, desainnya dan tampilannya cukup menarik.
I LOVE INDONESIA, AKU BANGGA ESEMKA MENJADI MOBILKU.....
sumber :http://oto.detik.com/read/2012/02/25/055529/1851259/1207/esemka-tiba-di-jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar